Inovasi penggunaan limbah kayu jati dalam pembuatan produk ramah lingkungan menjadi sebuah hal yang semakin diminati dalam industri kreatif saat ini. Kayu jati merupakan salah satu jenis kayu yang sangat kuat dan tahan lama, namun seringkali limbah dari kayu ini tidak dimanfaatkan dengan baik.
Menurut Dr. Hadi Susilo Arifin, seorang pakar kehutanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), penggunaan limbah kayu jati dalam pembuatan produk ramah lingkungan dapat memberikan manfaat ganda. “Dengan memanfaatkan limbah kayu jati, kita dapat mengurangi jumlah limbah yang masuk ke lingkungan sekaligus menciptakan produk bernilai tambah,” ujarnya.
Salah satu contoh inovasi penggunaan limbah kayu jati dalam pembuatan produk ramah lingkungan adalah penggunaan serbuk kayu jati sebagai bahan baku untuk pembuatan kerajinan tangan, seperti gelang, cincin, atau hiasan dinding. Dengan teknologi dan desain yang tepat, limbah kayu jati yang sebelumnya diabaikan dapat diubah menjadi produk yang memiliki nilai estetika tinggi.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM), penggunaan limbah kayu jati dalam pembuatan produk ramah lingkungan telah terbukti mampu mengurangi jejak karbon dan limbah plastik. “Dengan memanfaatkan limbah kayu jati, kita dapat membantu mengurangi pembalakan liar dan juga mengurangi penggunaan plastik yang berdampak buruk bagi lingkungan,” ujar Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, seorang pakar kehutanan dari UGM.
Dengan semakin berkembangnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan, inovasi penggunaan limbah kayu jati dalam pembuatan produk ramah lingkungan diharapkan dapat menjadi solusi yang lebih berkelanjutan. “Kita perlu terus mendorong industri untuk menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, termasuk dengan memanfaatkan limbah kayu jati yang masih memiliki potensi besar,” tambah Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo.